Gemblong Ketan untuk Kudapan Akhir Pekan



Kamuharustahu.id, Batam - Gemblong (Jawaꦒꦼꦩ꧀​ꦧ꧀ꦭꦺꦴꦁtranslit. gêmblong) adalah salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajanan pasar.Gemblong terbuat dari adonan tepung beras ketan putih yang diuleni hingga kalis dan dibentuk bulat seperti bola. Kemudian adonan gemblong yang sudah dibentuk bulat digoreng dan setelah dingin dilapisi dengan larutan gula aren. Di Surabaya, gemblong dikenal dengan nama getas. Perbedaan dari dua kue tersebut terletak pada pelapisnya. Kue gemblong menggunakan gula aren atau gula merah, sedangkan getas menggunakan gula pasir.

Asal-Usul

Masyarakat SundaJawa, dan Betawi sejak lama sudah akrab dengan jenis penganan ini. Namun tidak diketahui secara jelas dari daerah mana kue gemblong ini berasal. Penamaan kue gemblong sendiri masih belum diketahui dari mana asal mulanya. Beberapa pihak berpendapat bahwa nama gemblong diambil karena bentuknya yang bulat dan lonjong. Kue gemblong biasa ditemukan di pasar-pasar tradisional dan dijajakan oleh penjual kue tradisional.

Kitab 'ensiklopedia' kebudayaan Jawa yang diterbitkan pada awal abad XIX, Serat Centhini, telah menyebut-nyebut adanya penganan ini. Salah satunya ketika Ni Turida, isteri Jayengwesthi, menyiapkan hidangan pagi bagi Seh Amongraga. Antara lain disebutkan minuman teh dan kopi, yang disertai aneka rupa makanan seperti lempeng merah, juwadahjĕnang, puthu mayang, serabiledre isèn, carabikang merah dan putih, lempersêmar tinandhu, pisang bakar, gemblong, ikan bakar, dan dendeng gepuk yang dijepit (pupuh 352:68–70). Hidangan yang mirip, yang disertai pula dengan kue gemblong dan puthu, juga diceritakan pada bagian lain kitab Centhini (yakni pada pupuh 355:96–97) tatkala Nyai Sumbaling dan Centhini menyuguhkan kudapan kepada tamu-tamunya setelah selesai salat Subuh.

Cara Pembuatan 

Pembuatan kue gemblong terdiri dari bahan-bahan yang banyak ditemui di pasar-pasar Indonesia, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Untuk adonan dasar bahan yang digunakan adalah tepung ketan, tepung kanji, kelapa muda, santan, margarin, dan garam. Hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah memanaskan santan dan mencampurnya dengan tepung ketan. Setelah santan dan tepung ketan tercampur rata, barulah ditambahkan tepung kanji, kelapa parut, margarin, dan garam. Adonan dasar tersebut dicampur hingga kalis dan dibentuk bulat lonjong kemudian digoreng hingga matang. Sedangkan untuk adonan pelapis terdiri dari gula aren atau gula merah dan gula pasir. Pertama-tama gula aren dan gula pasir dipanaskan hingga terlihat berserabut. Kemudian masukan gemblong yang telah ditiriskan kedalam adonan gula tersebut, aduk sampai merata dan kering.

0 Comments:

Posting Komentar